Pengertian Over Running Mesin Penyebab Mesin Over Running
Advertisement
Pengertian over running pada mesin
Over running ini adalah suatu kejadian dimana kecepatan putaran mesin kalah cepat dari kecepatan putaran power train saat kendaraan melewati jalanan menurun tajam. Atau dalam bahasa gampangnya adalah yang seharusnya mesin memutar dan menggerakkan sistem penggerak mobil, jika terjadi over running prosesnya akan menjadi terbalik yakni penggerak mobil yang bergerak terlalu cepat sehingga seolah olah melawan dan malah memutar mesin kendaraan.
Proses terjadinya over running
Dalam keadaan normal sebuah mesin mobil akan terputar yang selanjutnya akan disalurkan ke kopling menuju ke power train, baru kemudian tenaga putar ini disalurkan ke batang propeller menuju gardan dan terakhir ke poros roda. Kemudian saat mobil ini melewati turunan, agar tidak meluncur bebas maka laju kendaraan akan ditahan oleh sistem engine brake tentunya dengan penggunaan posisi tuas transmisi yang sesuai anjuran. Jika tidak sesuai dengan penggunaan tuas transmisi yang benar maka proses engine brake akan mengalami kegagalan sehingga mobil akan langsung meluncur kebawah, terlebih lagi jika mobil mengangkut beban yang berat maka kecepatannya ( meluncur ke bawah ) akan semakin bertambah.
Karena mobil meluncur maka kecepatan putaran roda ini lebih tinggi dibandingkan rpm mesin, jika salah dalam mengunakan tuas gigi perseneling untuk mengaktifkan engine brake maka akan terjadi kegagalan sistem dan membuat putaran roda akan diteruskan ke gardan-propeller-powertrain-kopling dan ke timing gear mesin mobil. Dan rantai dari timing gear ini salah satunya juga memutar komponen camshaf mesin yang nantinya akan membuat putaran chamshaf ini menjadi lebih cepat dari yang seharusnya, dimana chamshaf ini berperan penting sebagai proses buka dan tutup klep atau valve, dimana pada bagian valve ini terdapat sebuah spring atau per yang berfungsi untuk mengembalikan posisi valve.
Kerusakan yang timbul akibat over running
Akibat saking cepatnya proses kerja valve ini membuat per tidak kuat mengimbangi putaran chamshaf sehingga valve pun akan langsung terlempar atau jumping. Yang selanjutnya akan merusak baik itu valve intake maupun exhaust dan juga piston mesin. Kerusakan pada valve atau klep berupa bengkok atau patah serta dudukan valve ikut rusak, sedangkan untuk kondisi piston bisa pecah akibat baku hantam dengan valve atau yang paling parah push rod atau stang juga mengalami kebengkokan.
Agar tidak mengalami over running
Jika anda sedang mengendarai kendaraan khususnya kendaraan berat seperti truk pengangkut, usahakan menggunakan tuas transmisi yang benar saat mengaktifkan engine brake. Misalnya ketika truk terlanjut meluncur kebawah dengan kecepatan 60km/jam maka kita bisa menggunakan tuas transmisi nomor 3 untuk mengaktifkan engine brake sembari melakukan pengereman dengan exhaust brake, selanjutnya kurangi tuas gigi transmisi secara bertahap ke gigi rendah disesuaikan dengan laju kendaraan pada saat itu.
Untuk pemilik truk bisa membaca informasi tentang peringatan engine over running di bagian dalam pintu pengemudi. Semoga bermanfaat.